TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bra atau BH, untuk istilah awam salah satu underwear atau pakaian dalam wanita. Bra berfungsi untuk melindungi organ vital kelenjar susu wanita.
Kini bra tak lagi menjadi barang wajib yang dikenakan wanita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Terkadang dijadikan gaya hidup fashion seseorang.
Bra dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya, salah satu bra favorit wanita ialah bra berkawat. Namun, pernah tersebar isu bra kawat dapat memicu kanker payudara.
Apakah benar atau hanya mitos belaka? Hal itu membuat wanita banting setir memilih bra yang lain. Sedangkan, bagi sebagian wanita lain tetap nekat memakai bra berkawat karena dianggap lebih mampu menopang massa payudara dan tetap berada pada posisi stabil.
Akan tetapi, isu tersebut terbantahkan bahwa belum ada hasil riset atau studi medis yang menyatakan bra berkawat sebagai pemicu kanker payudara. Sebab kawat penyangga yang terdapat dalam bra dapat menekan dan menghambat sistem kelenjar getah bening payudara.
Sehingga, menyebabkan racun dalam tubuh terakumulasi, itulah yang memicu kanker payudara. Kawat pada bra takkan menghambat aliran limfatik. Justru berbeda lagi bagi wanita yang mengenakan bra kawat dengan sangat ketat.
Penggunaan bra yang terlalu ketat yang bisa meningkatkan resiko kanker walaupun bra kawat sendiri sangat aman digunakan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : MeetDoctor |