Peristiwa

Tahu Indonesia dari Cerita Sang Ayah

Prof Cai Chang Zhuo, Wakil Rektor di Guangxi Normal University, China. (foto:  cai chang zhuo for timesindonesia)
Prof Cai Chang Zhuo, Wakil Rektor di Guangxi Normal University, China. (foto: cai chang zhuo for timesindonesia)

TIMESINDONESIA – ockquote>

Ada banyak warga China yang kesengsem dengan keindahan alam dan keramahan warga Indonesia. Di antaranya adalah Prof Cai Chang Zhuo. Wakil Rektor di Guangxi Normal University yang merangkap Dekan Fakultas Li Jiang di kampus yang sama itu menyampaikan kekagumannya tentang Indonesia. Berikut ceritanya yang disampaikan dengan gaya bahasa bertutur.

***

Keinginan saya untuk datang ke Indonesia sudah cukup lama. Bahkan bisa dikatakan sejak masih remaja. Itu karena saya sangat cinta Indonesia dengan perasaan yang sangat dalam. Orang sini mungkin mengatakan lahir batin.

Mengapa? Panjang ceritanya. Yang pasti di masa kecil saya sering mendapat cerita dari ayah. Selain dongeng-dongeng Indonesia, ayah juga menceritakan keindahan alam negara kepulauan Indonesia.

Tak hanya saat masih kecil. Ketika sudah remaja juga banyak mendapat cerita tentang Indonesia.

Saat saya belajar di sekolah menengah lanjutan, guru kimia saya adalah seorang perantauan Tionghoa. Beliau telah kembali ke tanah air. Beliau sering mengenalkan Indonesia pada murid-murid, termasuk saya. Bahkan guru saya itu pernah mengundang saya ke rumahnya untuk menikmati makanan Indonesia yang lezat.

Ketika kuliah juga banyak cerita tentang Indonesia. Kampus saya di Kota Guilin. Di situ saya menuntut ilmu di perguruan tinggi. Nah di kampus situ banyak guru perantauan Tionghoa yang berasal dari Indonesia.

Di bawah bimbingan guru-guru tersebut, saya membaca buku-buku tentang Indonesia. Saya juga belajar menyanyi beberapa lagu-lagu Indonesia.

Cerita tentang Indonesia itu makin membikin saya penasaran. Dalam pikiran, kapan saya bisa mengunjungi Indonesia. Begitu terus setiap saya mendengar lagi kata Negara Indonesia.

April 2007, harapan saya terkabul. Saya mendapat kesempatan berkunjung ke Indonesia. Plong. Keinginan dan harapan saya terkabul bisa datang ke negara yang cerita keindahannya sudah saya terima sejak kecil.

Hingga sekarang, saya telah pergi ke Indonesia hampir 20 kali. Ada banyak tempat yang saya kunjungi. Kenalan dengan sahabat baru juga sangat banyak.

Soal keindahan, cerita yang saya dengar tidaklah meleset. Pemandangan Indonesia indah permai. Hasil bumi kaya raya, budaya beraneka ragam, rakyat bersahabat, makanan nikmat lezat. Semuanya telah ini memberi kesan yang mendalam bagi saya. Tiap kali kunjungan, saya pasti mendapat hasil.

Saya cinta Indonesia tidak hanya tertanam di dalam lubuk hati. Tetapi akan saya wujudkan dalam perbuatan. Karenanya saya bertekad melakukan pekerjaan yang bermanfaat.

Hingga kini , universitas kami telah menjalin hubungan kerjasama dengan 20 perguruan tinggi di Indonesia. Ada 4.500 mahasiswa Indonesia datang belajar di universitas kami. Di antaranya tidak sedikit yang mendapat beasiswa.

Kami pun telah mengirim 500 guru dan mahasiswa ke Indonesia untuk belajar dan mendalami bahasa Indonesia. Universitas kami telah membuka jurusan Bahasa Indonesia, mendirikan Pusat Budaya Indonesia, dan telah menerbitkan sejumlah buku-buku tentang Indonesia.

Atas dukungan mantan rektor Universitas Negeri Malang Prof Suparno dan tokoh-tokoh pendidikan, universitas kami bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang. Kami telah mendirikan Confusius College. Kami memberi sumbangsih bagi pertukaran budaya Tiongkok – Indonesia dan mempererat hubungan pemuda kedua negara. Semua ini telah mendapat sambutan baik dari masyarakat.

Semuanya ini makin menambah kecintaan saya dengan Indonesia. Semoga rakyat Indonesia senantiasa sehat sejahtera, aman, dan sentosa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Satria Bagus

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES