Ekonomi

Pembekuan Izin Rute AirAsia Disambut Positif

Selasa, 03 Maret 2015 - 12:28 | 38.07k
Ilustrasi. Foto: airasia77.blogspot.com
Ilustrasi. Foto: airasia77.blogspot.com

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, Malang - Bisnis jasa travel di Malang mengapresiasi langkah pemerintah yang membekukan izin penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura.

Mereka berharap pemerintah tidak tebang pilih menindak oknum penyebab munculnya penerbangan tanpa jadwal, seperti dilakukan AirAsia QZ8501 pada Minggu 28 Desember 2014 lalu.

Kiki Andika, pengelola Holiday Travel, menyatakan, kebijakan itu sudah berpengaruh pada tiket tujuan Singapura yang dipesannya pada Jumat, 2 Januari 2015 kemarin.

Kiki yang memesan tiket AirAsia rute Surabaya-Singapura untuk penerbangan 18 Januari 2015, hingga kini belum menerima pemberitahuan perubahan pesawat dari AirAsia terkait dibekukannya izin tersebut.

“Saya pesan dua tiket ke Singapura untuk 18 Januari. Sampai Sabtu pagi masih bisa booking, tapi Sabtu sore sudah ditutup,” kata Kiki, beberapa menit lalu.

Diapun mengancungi jempol pada pemerintah yang membekukan izin maskapai lantaran melanggar aturan. Meskipun maskapai AirAsia menurutnya menjadi favorit pelanggannya lantaran sering memberikan diskon dan harga yang relatif lebih terjangkau dibanding penerbangan dari maskapai lain dengan rute yang sama. “Banyak yang suka AirAsia karena banyak diskon dan harganya murah,” imbuhnya.

Namun dia berharap maskapai tidak hanya terlena dengan persaingan diskon dan harga yang rendah dan mengabaikan kualitas. Menurutnya keamanan penumpang harus diutamakan dan tidak dikorbankankan hanya untuk menyediakan harga murah.

“Jangan jor-joran harga tapi kualitas nomor dua, kualitas pelayanan harus tetap diperbaikai karena penerbangan menyangkut keselamatan banyak penumpang,” katanya.

Sementara pengelola Kirana Tour, Immanuel Osiyo, berharap pemerintah tak tebang pilih dalam memberikan sanksi atas terjadinya penerbangan tanpa jadwal yang dilakukan oleh AirAsia QZ8501.

Menurutnya, tak mungkin penerbangan bisa dilakukan tanpa ada ijin dari pengelola bandara, Angkasa Pura, “AirAsia bersalah atas pelanggaran izin itu, tapi tidak mungkin dia bisa terbang tanpa sepengetahuan Angkasa Pura,” kata Immanuel Osiyo.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Satria Bagus

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES