TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, Malang - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menilai kenaikan harga beras di sejumlah daerah disebabkan kesalahan pada distribusi. Hal itu diungkapkan di sela-sela kunjungannya di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis (26/2).
Untuk mengatasinya, dia mengaku telah menggelar operasi pasar. “Kami beberapa hari ini telah turun langsung ke lapangan mulai dari Jawa Tengah (Jateng) hingga Jawa Timur (Jatim), termasuk di Kabupaten Malang saat ini, yakni untuk mengecek harga gabah langsung ke petani,” kata Andi Amran.
Menurutnya, dengan turun langsung ke lapangan, pihaknya bisa mengetahui seluk-beluk pembelian gabah di tingkat petani. Dari temuannya, ia terkejut lantaran pembelian gabah di tingkat petani tidak seimbang dengan penjualan beras yang kini telah mencapai Rp 12.000 per kilogram.
Dikatakannya, dengan harga beli dari petani seperti temuan di sejumlah daerah, seharusnya harga normaln beras sebesar Rp 6.500 atau Rp 7.000 per kg. “Ini yang kami maksud ada kesalahan dalam pendistribusian beras. Dan hal itu telah membuat harga beras mahal,” pungkasnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Publisher | : Satria Bagus |