Indonesia Positif

Pilpres Selesai, Kiai Krapyak Bantul Serukan Kerukunan Masyarakat

Jumat, 26 April 2024 - 23:06 | 19.83k
Suasana kegiatan Mujahadah Padang Jagat yang digelar di Pondok Pesantren Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul. (FOTO: dokumen Padang Jagat)
Suasana kegiatan Mujahadah Padang Jagat yang digelar di Pondok Pesantren Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul. (FOTO: dokumen Padang Jagat)

TIMESINDONESIA, BANTUL – Jam'iyyah Ta'lim Wal Mujahadah Padang Jagat menggelar Mujahadah yang mengusung tema 'Merajut Kebhinekaan Mempersatukan Perbedaan, NKRI harga Mati. Kegiatan yang dibarengi dengan acara halalbihalal itu digelar pada Kamis (25/4) malam di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Bantul.

Pengasuh Jam'iyyah Ta'lim Wal Mujahadah Padang Jagat, KH Chaidar Muhaimin Afandi, mengatakan, tema tersebut diambil sebagai seruan bagi seluruh anak bangsa agar mengedepankan dan menjaga kerukunan pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. 

Mujahadah-Padang-Jagat-2.jpg

"Sebagai warga negara kita semua wajib menjaga persatuan yang erat agar dalam lingkungan kita bisa hidup damai dan tentram. Tidak perlu terkotak-kotak karena perbedaan pilihan saat pemilu lalu. Kita harus rukun karo sopo wae, karena kebhinekaan mempersatukan perbedaan. Kita harus selalu nguwong ke uwong. Tidak ada gunanya merawat perbedaan," ujar Gus Endar, sapaan akrab KH Chaidar Muhaimin Afandi. 

Ia menegaskan bahwa persatuan adalah salah satu kunci penting untuk menjaga keutuhan bangsa. Oleh karena itu, siapapun harus selalu bersikap hati-hati, menjaga tutur kata, dan jangan membuat pernyataan  yang bisa menimbulkan polemik di masyarakat.

Dengan begitu tercipta kehidupan masyarakat yang ayem tentrem tanpa ada perselisihan antar anak bangsa.

"Urusan- urusan yang lain itu terserah Tuhan. Yang penting bagaimana kedepannya kita semua ini bisa guyub rukun. Pesan saya kepada semua jemaah, selama 2 tahun ini saya selalu mengingatkan dimanapun adanya jamaah Padang Jagad harus bisa nguyub'aken siapapun semua elemen- elemen bangsa  Kita semua punya kewajiban menjaga ketentraman lingkungan yang kita tinggali ini tanpa  terkecuali," kata buyut dari KH.M.Munawwir bin Abdullah Rosyad, pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, yang merupakan perintis pendidikan al-Quran di tanah jawa itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES