Sambut Raja Arab, Nusa Dua Bali Berbenah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para pelaku pariwisata di Bali antusias menyambut kedatangan Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulazis Al-Saud berserta seluruh menteri dan rombongannya pada 5 Maret nanti. 
ini.

Sesuai agenda, Raja Salman Abdul Aziz bersama rombongan akan tiba di Bali pada tanggal 4 atau 5 Maret 2017. Berbagai persiapan telah dilakukan di Bali mulai dari persiapan di bandara hingga ke hotel.

Manajer Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali I Wayan Karioka menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum ada rapat dengan tim pusat terkait kedatangan Raja Arab khususnya di kawasan Nusa Dua.

"Sekalipun beliau ke Bali itu untuk berlibur saja, tetapi tetap saja beliau adalah tamu negara. Sampai sekarang kami belum mendapatkan arahan dari pusat, koordinasi belum ada. Apalagi yang datang itu raja, setingkat kepala negara seluruh protap pasti dilakukan sebagaimana layaknya seorang kepala negara," ucapnya di Denpasar, Sabtu (25/2/2017).

BACA JUGA: Bandara Ngurah Rai Sambut Raja Salman, Ini Persiapannya

Sekalipun belum ada koordinasi dengan pusat, ITDC tetap melakukan berbagai persiapan di seluruh kawasan Nusa Dua.

 "Kalau hotel, persiapannnya menjadi domain hotel. Kami melakukan persiapan kawasan ITDC. Karena semua hotel yang dipakai raja Arab dan rombongan berada di kawasan ITDC Nusa Dua," imbuhnya

Ada beberapa yang dibenahi secara kawasan antara lain keamanan dan kenyamanan, CCTV, rumah sakit, peralatan transportasi kawasan, kebersihan, keindahan, serta personel kawasan lainnya. ITDC akan menyiagakan rumah sakit, dokter ahli, perawat terlatih selama 24 jam untuk berjaga-jaga bilamana ada rombongan yang datang dalam keadaan sakit dan sebagainya.

 "Intinya, kawasan ITDC Nusa Dua siap sambut raja Arab. Seluruh persiapan sudah dilakukan beberapa hari terakhir ini. Pekan depan akan ada koordinasi dengan pemerintah pusat," ungkapnya

Sementara Ketua PHRI Bali Cokorda Arta Ardhana Sukawati mengatakan kedatangan Raja Arab Saudi ini akan membawa dampak tersendiri bagi pariwisata Bali.

 "Yang harus disadari adalah bahwa Bali dipilih oleh Raja Arab. Itu berarti Bali memiliki kesan tersendiri di mata Raja Arab. Apalagi yang datang itu adalah para Raja dan pejabat penting di negeri minyak tersebut," ujarnya.

Untuk itu ia meminta agar seluruh hotel dan destinasi yang akan dikunjungi dipersiapkan dengan baik. Tujuan untuk memberikan kesan kepada raja dan para pangerannya selama berlibur di Bali. 

"Bisa dibayangkan, kalau rajanya terkesan, pangerannya terkesan dengan Bali, mereka akan pulang ke negaranya dan jadi ceritera dari mulut ke mulut. Ini pasar potensial dengan promosi gratis," ujarnya.

 Jika tak ada aral melintang, Raja Salman akan berlibur ke Bali mulai 4-9 Maret. Tak tanggung-tanggung, ia mengajak serta 1.500 rombongan, 10 menteri dan 25 pangeran.

Tak ayal, rencana plesiran orang nomor satu di jazirah Arab itu pun disambut antusias pelaku pariwisata di Bali. Bali mendapat keuntungan gratis ‎dari rencana libur panjang Raja Salman tersebut. Bali mendapat promosi yang tinggi di kalangan warga Arab. Segmen market turis Arab yang selama ini masih sangat kecil bisa meningkat selepas kunjungan Raja Salman.

Diberitakan, Raja Arab itu memilih Bali untuk berlibur hanya karena diceritakan keunikan Bali oleh salah seorang warga Arab yang pernah berlibur ke Bali. 

"Saat ini Bali mendapat award The Best Destination in the World versi Majalah Destin Asia. Artinya, kehadiran Raja Salman kesempatan emas yang harus dimanfaatkan bagi Bali untuk meningkatkan kunjungan turis Arab," ulas dia.

 Selama ini, turis Arab dikenal royal dalam membelanjakan uangnya kala berlibur. Umumnya mereka berlibur bersama keluarga atau pasangan yang tengah menjalani bulan madu. Karakter turis Arab selama ini terlihat memiliki daya beli yang tinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement