TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kemacetan lalu lintas menjadi hal yang sangat tidak diinginkan karena menghambat aktivitas. Kemacetan juga bisa menyebabkan stres, meningkatkan tekanan darah, serta beberapa gangguan kesehatan lain.
Dilansir dari Dailymail, Selasa (30/8/2016), sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa berada di atas kendaraan saat macet membuat sistem pernapasan lebih banyak menghirup polutan. Para peneliti menemukan, polusi udara di dalam mobil meningkat 40 persen ketika macet.
Dampak ini akan terjadi jika Anda membuka jendela mobil saat berhenti dalam kemacetan. Polutan yang terhirup terus-menerus dapat menurunkan fungsi paru-paru seseorang. Keadaan ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.
Untuk menghindari hal ini, ketika macet sebaiknya jangan membuka jendela mobil, apalagi sambil merokok. Dengan menutup jendela mobil, Anda dapat memangkas polutan dari emisi kendaraan sebesar 75 persen. Selain itu, aturlah sirkulasi di dalam mobil tanpa menarik udara dari luar saat kemacetan terjadi.
Agar kemacetan tidak terus terjadi, masyarakat disarankan untuk menggunakan kendaraan umum. Selain itu menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti sepeda juga hal yang tepat untuk mengurangi jumlah polutan yang bisa membahayakan kesehatan ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Publisher | : Siska Febrina |
