TIMESINDONESIA, JEMBER – Kabupaten Jember, Jawa Timur, dipastikan steril dari peredaran kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu. Untuk itu, masyarakat diminta tak perlu khawatir menjadi korban pemalsuan kartu jaminan kesehatan tersebut.
Pernyataan ini ditegaskan oleh anggota Komisi IX DPR RI, Ayub Khan, bersama Kepala BPJS Kesehatan Jember, Taniya Rahayu, saat menggelar sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kantor Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jumat (29/7/2016) sore.
“Di Jember saya yakin tak ada kartu BPJS Kesehatan palsu. Karena hal itu hanya terjadi di daerah Jawa Barat,” kata Ayub Khan.
Oleh karena itu, politisi Partai Demokrat ini meminta, agar warga Jember tak termakan isu tersebut. Sebab dampaknya, bisa membuat masyarakat enggan mendaftarkan diri sebagai peserta karena takut menjadi korban.
“Bayangkan bila kabar pemalsuan BPJS ini berdampak ke masyarakat. Padahal BPJS tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan,” ujarnya.
Menurut legislatif asal Dapil Jember-Lumajang ini, di Indonesia masih ada sekitar 90 juta orang sehat yang sampai kini masih membutuhkan kartu BPJS Kesehatan. Untuk itu, pemerintah pusat maupun daerah wajib mengawal program JKN ini agar tak dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggungjawab.
“Sangat bahaya bila ada ada oknum yang memalsukan kartu BPJS untuk kepentingan pribadi," tegasnya
Untuk itu, upaya sosialisasi harus dimaksimalkan, baik oleh Kantor BPJS maupun pemerintah. Sosialisasi itu mencakup mulai dari pentingnya menjadi peserta BPJS, hingga bagaimana cara agar terhindar dari sindikat pemalsuan kartu BPJS tersebut.
“Salah satu caranya dengan member pemahaman masyarakat tentang bagaimana cara mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS, supaya terhindar dari calo,” ujarnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Ahmad Sukmana |
