Peristiwa Nasional

Korsel-Indonesia Sepakat Kerjasama Membangun Desa

Selasa, 19 Juli 2016 - 23:43 | 64.56k
Anwar Sanusi, Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia - Korea Knowledge Sharing Forum in Development and Empowerment of Rural Community di Jakarta Selasa (19/7/2016) (Foto: news.rakyatku)
Anwar Sanusi, Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia - Korea Knowledge Sharing Forum in Development and Empowerment of Rural Community di Jakarta Selasa (19/7/2016) (Foto: news.rakyatku)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia memiliki kesamaan prinsip dalam pembangunan dan pengembangan perdesaan.

Korsel menerapkan konsep Saemaul Undong (gerakan desa baru) yang memiliki secara prinsip sama dengan nawacita ke tiga Indonesia, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

"Indonesia memiliki semangat serupa dengan gerakan saemaul undong yakni semangat gotong royong. Semangat gotong royong merupakan warisan kearifan lokal bangsa Indonesia, yang menjadi elemen penting dalam kehidupan bernegara Indonesia," kata Anwar Sanusi, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Selasa (19/7/2016) di Jakarta pada Indonesia - Korea Knowledge Sharing Forum in Development and Empowerment of Rural Community.

Sanusi menjelaskan, saemaul undong adalah gerakan swadaya dan kerjasama antar masyarakat perdesaan. Dimana masyarakat memiliki kebebasan penuh untuk menentukan jenis pembangunan yang diinginkan desa. Menurutnya, semangat yang sama terlihat pada tekad pemerintah dalam membangun Indonesia dari pinggiran, yang tercermin lewat penyediaan dan penyaluran dana desa.

"Program masif yang dicanangkan Presiden Joko Widodo ini mengusung prinsip yang mengedepankan masyarakat perdesaan dalam perencanaannya. Secara filosofi, dana desa digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan," paparnya.

Adanya kesamaan tersebut yang membuat Indonesia dan Korea Selatan melakukan kerjasama pembangunan desa sejak Agustus 2015 lalu. Sanusi meyakini bahwa kerjasama tersebut akan saling menguntungkan dalam rangka pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

"Ministry of Interior (MOI) Korea Selatan adalah mitra kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mempercepat pembangunan desa-desa kita," katanya.

Ditambahkan oleh Ahmad Erani Yustika selaku Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD),  Indonesia telah menerapkan sejak alam konsep yang dilakukan Korea SelatanSalah satu yang kerap menjadi cerita sukses adalah bagaimana pemerintah memastikan ketahanan pangan dan kedaulatan pangan tercukupi, serta  akses permodalan masyarakat terpenuhi.

"Itu sudah dikerjakan Indonesia sejak pemerintahan-pemerihan sebelumnya hingga sekarang. Salah satu yang baru dilakukan bahwa pemerintah di masa lalu, pembangunan lebih banyak direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Kali ini, pembangunan dan pemberdayaan desa kekuatannya digeser oleh desa. Maka baru pertama kali ini dana desa langsung disalurkan ke desa-desa," kata Erani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES