Peristiwa Nasional

Putus Penghambat Kemajuan Desa, Kemendes Bangun Infrastruktur

Senin, 18 Juli 2016 - 18:35 | 60.70k
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. (Foto: Kemendesa)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. (Foto: Kemendesa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membangun infrastruktur dasar di kawasan perdesaan untuk memutus penghambat kemajuan desa. Kemendes PDTT akan membangun penunjang transportasi, komunikasi, pertanian, pendidikan dan kesehatan.

"Salah satu penghambat terbesar kemajuan desa dan kawasan perdesaan adalah rendahnya ketersedian infrastruktur dasar. Selain fokus di desa, pembangunan yang menghubungkan antar desa juga perlu dilakukan agar desa-desa ini bisa saling berinteraksi," ujar Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar, dalam rilis yang diterima TIMESIndonesia, Senin (18/7/2016).

Menteri Marwan menjelaskan, anggaran terbesar kawasan perdesaan Tahun 2015 digunakan untuk penyediaan akses transportasi kawasan. Seperti halnya pembangunan Dermaga antar pulau di Kabupaten Gorontalo Utara, senilai Rp20,4 Miliar.

Selain penyediaan akses transportasi, lanjut Menteri Marwan, Kemendes PDTT juga telah menyiapkan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk desa-desa tertinggal di 41 kabupaten. Di mana, dalam satu unit PLTS dapat memasok kebutuhan listrik sebanyak 300 rumah tangga.

Pembangunan kawasan perdesaan tahun 2016, lanjut Menteri Marwan, dimanfaatkan untuk melanjutkan beberapa program kegiatan pada Tahun sebelumnya, dengan sasaran sebanyak 168 kabupaten.

"Kita akan membangun penyediaan listrik di 57 kabupaten, dan penyediaan sarana air bersih bagi 12 kabupaten. Selebihnya, berupa jalan, penyediaan jaringan informasi desa, dan alat pendukung pendidikan," ujarnya.

Menteri Marwan menjelaskan ada lima program prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 ini. Pertama adalah pengembangan sarana dan pra sarana kawasan perdesaan, kedua pembangunan ekonomi kawasan perdesaan melalui pasar kawasan perdesaan, Usaha Bersama Komunitas (UBK), dan Badan Usaha Usaha antar Desa (BUMADes).

Program prioritas ketiga adalah pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan, keempat penyelenggaraan perencanaan pembangunan kawasan perdesaan, kelima peningkatan kerjasama dan pengembangan kapasitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES