Peristiwa Daerah

Kalbar Siapkan Lahan 5.000 Hektar untuk Budidaya Kemiri Sunan

Rabu, 29 Juni 2016 - 23:18 | 166.22k
Budidaya Kemiri Sunan (Foto: bahterahijaulestari)
Budidaya Kemiri Sunan (Foto: bahterahijaulestari)

TIMESINDONESIA, PONTIANAK – Propinsi Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki komitmen untuk budidaya Kemiri Sunan, karenanya pemerintah mempersiapkan sekitar 5.000 hektar untuk budidaya tanaman yang bisa menghasilkan bidiesel tersebut.

5000 hektar lahan di kawasan hutan produksi tersebut akan tersebar di tiga kabupaten, yakni Landak, Mempawah, dan Kubu Raya.

Nantinya, budidaya Kemiri Sunan tersebut akan dikelola oleh Universitas Tanjungpura. Harapannya, dari 5.000 hektar tanaman Kemiri Sunan akan dapat menghasilkan 30.000 – 40.000 ton biodiesel per tahun.

Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis yang menjabat orang nomor satu di Kalbar sejak tahun 2015 mendapat mandat sebagai koordinator Governor's Climate and Forest (GCF) Task Force Indonesia.

GCF merupakan kolaborasi sub-nasional global yang melibatkan pemerintah propinsi dari 29 negara, yang bertujuan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan deforestasi.

Dalam rangka mendukung tujuan  GCF Task Force Indonesia, hari ini diselenggarakan pertemuan publik GCF yang dihadiri para Gubernur anggota GCF di Indonesia, dan juga para pemangku kepentingan terkait di Kalimantan Barat.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Kalbar, Cornelis menandatangani nota kesepahaman dengan Asia Pulp & Paper Group (APP) dan Yayasan Belantara sebagai partner yang diharapkan untuk semakin memperkuat komitmen dalam pengembangan lansekap berkelanjutan untuk mewujudkan visi pertumbuhan hijau di Kalimantan Barat.

Salah satu poin dalam nota kesepahaman itu yakni usaha pencegahan kebakaran hutan, perlindungan hutan dan ekosistem gambut, serta upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dalam usaha untuk mengurangi ketergantungan masyarakat akan lahan hutan.

Selain itu, program lain yang dibawa APP ke Kalimantan Barat antara lain kerja sama dengan Yayasan Belantara dan IDH Sustainable Trade Initiatives dan melibatkan tiga perusahaan Hutan Tanaman Industri dalam pengelolaan lansekap berkelanjutan pada hutan produksi di lansekap Kubu-Ketapang.

APP juga memberikan dukungan penuh atas inisiatif Gubernur Kalimantan Barat dalam mengembangkan energi terbarukan dengan menggunakan tanaman Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw).

Pengembangan tanaman Kemiri Sunan, yang buahnya dapat digunakan sebagai biodiesel, menjadi sebuah upaya Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak.

Managing Director Sustainability APP, Aida Greenbury mengatakan, proyek percontohan ini akan berupa kerjasama antara Dinas Kehutanan Kalimantan Barat, APP, Yayasan Belantara dan Universitas Tanjungpura.

“Pembangunan hijau yang menguntungkan baik lingkungan maupun masyarakat merupakan hal yang selalu ingin kami wujudkan di bawah komitmen Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy / FCP) kami,” ungkap Aida, Rabu (29/6/2016).

Sementara itu, CEO Yayasan Belantara Agus P Sari mengatakan program kemiri sunan juga turut mendukung kelestarian lingkungan dan pasokan energi terbarukan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Pontianak TIMES

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES