Peristiwa Nasional

Bantuan Stimulan Kemendes Dongkrak Ekonomi Desa

Kamis, 23 Juni 2016 - 13:49 | 43.52k
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. (Foto: Kemendesa)
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. (Foto: Kemendesa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Upaya memberikan stimulan yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) kepada desa, perlahan menjadi pendongkrak ekonomi desa. Bantuan dalam bentuk stimulan yang diberikan Kemendes PDTT tersebut, digunakan untuk pengembangan komoditas kelautan dan perikanan.

Di Situbondo, bantuan usaha desa senilai Rp10,2 Miliar yang diberikan Kemendes PDTT digunakan sebagai penunjang usaha desa berupa keramba apung, peningkatan produksi jagung, dan 35 unit sepeda roda tiga sebagai sarana angkutan produksi. Sementara itu di Pandeglang, stimulan usaha sebesar Rp33 Miliar pada tahun 2015 lalu efeknya cukup signifikan. Sebanyak 65 dari 140 desa tertinggal di Pandeglang kini berhasil terentaskan.

"PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Pandeglang masih sangat kecil, sementara Pandeglang masih masuk kategori kabupaten tertinggal. Kita berikan stimulan-stimulan agar ekonomi di Pandeglang bisa bergerak dan maju. Agar, angka kemiskinan juga semakin berkurang," ujar Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar, di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Tidak hanya memberikan bantuan stimulan, Kemendes PDTT juga memfasilitasi peternak ikan yang diwadahi oleh Keramba Jaring Apung (KJA) Pandeglang dengan pihak ke tiga, agar hasil panen mendapatkan harga tinggi. Di Tahun 2016, Kabupaten Pandeglang kembali mendapatkan bantuan stimulan sebesar Rp15 Miliar.

Jika Situbondo dan Pandeglang mendapatkan bantuan stimulan melalui sektor perikanan, maka berbeda dengan Kabupaten Lombok Barat yang diberikan stimulan di bidang pertanian. Bantuan stimulan tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas pertanian jagung warga setempat.

"Dana stimulan yang diberikan ke Kabupaten Lombok Barat ini digulirkan, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas tanaman pangan berupa bibit jagung dan pupuk," ujar Menteri Marwan.

Lebih lanjut, Menteri Marwan mengatakan, bantuan stimulan yang diberikan Kemendes PDTT bisa melalui sektor apa saja. Hal tersebut tentunya, disesuaikan dengan karakter dan potensi daerah. Bantuan juga diberikan dalam bentuk stimulan, dengan harapan dapat menghilangkan efek ketergantungan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES