Peristiwa Nasional

Berkat Dana Desa, Desa Sumurkondang Lepas dari Keterisolasian

Jumat, 17 Juni 2016 - 11:14 | 56.22k
Proses pembangunan jalan Desa Sumurkondang dengan menggunakan Dana Desa. (Foto: Kemendesa)
Proses pembangunan jalan Desa Sumurkondang dengan menggunakan Dana Desa. (Foto: Kemendesa)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Penyaluran dana desa memberikan beragam manfaat untuk desa-desa di Indonesia. Sudah banyak perkembangan yang ada di desa berkat dana desa dari pemerintah. Bahkan, desa yang pada awalnya sangat terpencil kini sudah mulai keluar dari keterisolasian. Salah satu contohnya adalah kemajuan yang ada di Desa Sumurkondang, Kabupaten Cirebon.

Sebelum tersentuh dana desa, Desa Sumurkondang adalah desa terpencil yang dikenal dengan desa hutan. Hal ini karena hampir separuh dari luas wilayahnya adalah hutan dan lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Kuningan. Luas wilayah Desa Sumurkondang mencapai 519 hektar dan kalau ditambah dengan hutan luas desa ini mencapai lebih dari 900 hektar.

Dalam rilis yang diterima dari Kemendesa, Jumat (17/6/2016), menurut Kepala Desa Sumurkondang Heriyanto, sudah berpuluh-puluh tahun desa ini hidup dalam keterbelakangan. Tak ada sarana infrastruktur memadai yang bisa diakses.

Namun, Desa Sumurkondang kini sudah mulai lepas dari keterisolasiannya selama ini. Dengan dana desa yang sudah diterima, desa ini langsung melakukan pembangunan infrastruktur desa yang sangat dibutuhkan warga setempat.

Saat tim Jelajah Desa Nusantara (JDN) berkunjung ke desa itu, tampak pembangunan berjalan sangat pesat. Aspal jalan desa pun masih kinclong karena baru dibangun. Kesulitan air bersih sudah tertangani dengan adanya sumur bersama yang disalurkan dengan pipa menuju rumah-rumah warga.

Kepada Tim JDN, Heriyanto menuturkan, dana desa tahun 2015 dengan nilai sekitar Rp200 juta sepenuhnya digunakan untuk membangun infrastruktur jalan kampung. Begitu juga dengan tahun ini yang dipakai untuk menuntaskan pembangunan jalan, dan sebagian lagi untuk perawatan sumur air bersih.

"Semua jalan kampung diaspal. Kedepan tinggal perawatan dan pengembangan saja karena efeknya langsung mengangkat akses ekonomi dan sosial masyarakat," ujarnya.

Dengan jalan desa yang sudah memadai, akses masyarakat untuk menjalankan aktivitas ekonomi semakin lancar. Penduduk desa yang mayoritas petani lebih mudah mendapatkan kebutuhan untuk menunjang pertanian, sekaligus menjual hasil pertanian.

"Sekarang orang yang berkunjung ke desa kami sudah banyak. Desa kami ini kan memiliki hutan yang bagus dan punya potensi wisata juga. Malah sering ada motorcros dari kota main ke sini. Pedagang juga mulai ada," tutur Heriyanto.

Heriyanto juga menuturkan, ia antusias tidak akan ada lagi desa-desa tertinggal di Indonesia jika terus menerapkan penyaluran dana desa langsung seperti saat ini.

"Ini baru tahun kedua ada dana desa dan hasilnya sudah langsung dirasakan masyarakat. Kalau dalam lima tahun saja begini, saya yakin tidak ada lagi cerita desa-desa tertinggal di Indonesia," tutup Heriyanto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES