Peristiwa Daerah

Tahun ini adalah Ramadhan Perdana Bagi Christin

Rabu, 01 Juni 2016 - 12:15 | 53.94k
Christin Dini Kartika, bersama anak pertamanya, Lanang Azka Rizky. (Foto: Syarif/banyuwangiTIMES)
Christin Dini Kartika, bersama anak pertamanya, Lanang Azka Rizky. (Foto: Syarif/banyuwangiTIMES)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Setiap tahun, seluruh umat Muslim di dunia, bersuka cita menyambut hadirnya bulan yang dinilai penuh berkah, rahmat serta ampunan. Bulan itu adalah bulan suci Ramadhan.

Namun tak semua penganut agama Islam berkesempatan menjalankan ibadah puasa wajib di bulan penuh berkah itu. Terutama bagi para Mualaf atau orang yang baru memeluk Islam.

Salah satunya apa yang dialami Christin Dini Kartika. Di usaianya yang ke 24, Ramadhan kali ini (2016) adalah Ramadhan perdana dalam hidupnya.

Sebelumnya, perempuan berjilbab itu, belum memeluk agama Islam. Dia baru resmi memeluk Islam pada pertengahan 2015 lalu.

Wanita asal Lingkungan Gentengan, Kelurahan Pengantigan, Kabupaten Banyuwangi itu, kini sudah lihai membaca dua kalimat Syahadat.

"Tidak ada persiapan khusus sih, untuk ibadah Ramadhan nanti. Karena sebelumnya saya pernah ikut berpuasa dan tarawih, tapi diam-diam," aku dia kepada TIMES Indonesia, dengan wajah terlihat polos.

Sejak masuk Islam, pengetahuan tentang memang masih minim. Namun, mantan penyiar radio ini mengenal Islam sejak dia masih duduk dibangku kuliah, tahun 2013 silam.

Saat kuliah, dia yang menempuh studi di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) PGRI Banyuwangi itu, dipertemukan dengan sosok pria bernama Syamsul Arifin.

Dari pria yang kini sudah menjadi suaminya itu, Christin semakin tertarik masuk Islam dan banyak belajar tentang ajaran Islam.

Pada pertengahan 2014 lalu, Christin sebenarnya secara sembunyi - sembunyi sudah mulai menjalankan kewajiban seorang Muslim, walaupun tak semuanya dilakukan.

Putri kedua dari pasangan Sih Rumekso dan Sutiariani ini, kini sudah menjadi sosok yang taat melaksanakan shalat lima waktu.

Secara formal, pada awal tahun 2015, jelang akad nikah, Cristin resmi masuk di catatan sipil, ia sudah memeluk agama Islam.

Dari pengakuan Christin, menjadi muallaf itu bukan hal yang gampang. Banyak sindiran dan diskriminasi yang datang pada dirinya. "Hal itu yang paling berat saya hadapi," aku Christin.

Apalagi, sang ayah memang seorang guru agama Kristen dan sang ibu merupakan ketua salah satu Jemaat Kebaktian Gereja.

Namun, kondisi tersebut, dihadapi secara dewasa oleh Christin dan suaminya. "Kelahiran anak pertama kami telah menghapus semuanya. Orang tua yang sebelumnya antipati kini menjadi lunak dan bisa menerima saya pindah agama," katanya.

Dengan perubahan sikap positif dari orang tua dan keluarganya, Christin mengaku sudah bisa bernafas lega bisa melaksanakan semua yang diperintahkan agama Islam untuk dirinya.

Dia sudah bisa menjalankan rukun Islam keempat dan siap melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. "Suami saya yang terus memberikan motivasi pada saya," akunya.

Ramadhan ini tambahnya, akan menjadi puasa pertama bagi Christin. "Marhaban Ya Ramadhan. Semoga puasa kami diterima oleh Allah SWT. Amin," harapnya dengan tersenyum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Sumber : TIMES Pasuruan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES