Gaya Hidup

"Hand of Hope", Bangkitkan Kembali Scene Musik Hardcore di Malang

Selasa, 31 Mei 2016 - 20:04 | 408.34k
Salah satu Band Underground beraliran Hardcore Old School asal Kota Malang, Hand Of Hope akan melaunching album terbaru mereka bertajuk Dekadensi Dunia awal Juni ini (Foto Hand Of Hope For MalangTIMES)
Salah satu Band Underground beraliran Hardcore Old School asal Kota Malang, Hand Of Hope akan melaunching album terbaru mereka bertajuk Dekadensi Dunia awal Juni ini (Foto Hand Of Hope For MalangTIMES)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sosoknya yang kalem dan sederhana, tak ada yang mengira bahwa pemuda tangguh ini adalah vokalis salah satu band underground beraliran Hardcore, Hand Of Hope, di Kota Malang. Perawakannya yang energik penuh semangat membuat pemuda satu ini dapat berkawan dengan siapa saja.

 Dia adalah Muhammad Fauzi atau tenar dengan nama panggung Ujik. Nama itu yang populer di rekan-rekan sejawatnya.

Ditemui di salah satu cafe di kawasan comboran, Ujik menceritakan awal mula terbentuknya Hand Of Hope, yang dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah tangan harapan.

Menyiratkan pesan anak-anak muda yang penuh pengharapan, untuk merubah sesuatu kondisi yang kurang baik di masyarakat. 

Berawal dari obrolan ringan di sebuah warung kopi di kawasan Kebalen, Kota Malang itu, dia bersama tiga orang rekannya lantas membentuk Band beraliran Hardcore Old School di tahun 2008.

"Sebetulnya dari dorongan senior-senior waktu itu. Karena memang tempat kumpulnya anak-anak hardcore ya disitu. Jadi, lambat laun suka dengan genre musik tersebut dan akhirnya terbentuklah Hand Of Hope," kisah Ujik.

Digawangi empat orang personil Ujik (vocal), Kiki (gitar), Ovan (drum), Rizal (bass) di formasi awal, mereka pun langsung mentas dari panggung ke panggung.

Bahkan, ditahun pertama, mereka sudah mampu mengeluarkan dua buah lagu berjudul "Do Or Die" dan "Follow Your Hearth" yang membawa mereka tampil di satu Gigs (acara) besar yang cukup prestisius. Yakni bertajuk Hardcore vs Metal, di bilangan Stasiun Kota Baru, Malang. 

"Dari titik awal itu, kami pun mulai dikenal oleh publik Malang, dan sempat manggung di acara Mini Party East Cost Empire di Jagrak Tengah, Klojen," ujarnya pada MALANGTIMES

Seiring masuknya dua personil baru, Kipo (drum) Vito (Gitar) menggantikan personil sebelumnya, di tahun 2010, membuat perubahan pada aliran musik yang dibawakan. Dari sebelumnya Hardcore Old School menjadi New School Hardcore.

Karir mereka terus menanjak, dengan menelurkan satu lagu baru  "Death of The Mankind". Tercatat mulai tahun 2010 - 2013 Hand Of Hope telah manggung di berbagai acara (gigs) kecil maupun besar mulai di berbagai kota mulai dari Jogjakarta, Lamongan, Surabaya, hingga Blitar.

Bahkan, mereka pernah menjadi penampil pembuka dari salah satu Band kenamaan asal Belgia, kala manggung di Kota Malang. 

Di akhir tahun 2013 pulalah, pergantian personil kembali terjadi. Layaknya band-band lain, masalah personal dan kesibukan masing-masing personil menjadi alasan berubahnya formasi band ini. 

Setelah lama tak terdengar, di tahun 2016 ini, Hand of Hope kembali dengan dua personil baru Romy (gitar) Sabian(drum), dengan masuknya dua personil baru ini aura dan semangat baru pun kembali meletup.

Di awal Juni mendatang, mereka pun akan meluncurkan sebuah album baru, berjudul Dekadensi Dunia.

"Selama dua tahun ini kami fokus dalam mengumpulkan materi lagu dan penggarapan album. Dan masih tetap manggung. Tapi seringnya di Kepanjen," bebernya. 

Ujik menjelaskan di Album ini total ada 11 lagu antara lain, Fundamentalis, Ilusi, Simbolisme keoalusuan, for victory, Ambisi keegoisan featuring Samid Basebullnerd (vocal), Revolusi Amoral, Tangan Harapan, Dekadensi Dunia, Sesal, Akhir Masa, Laras Empiris (Instrumental). 

Satu lagu yang menjadi andalan yakni, For Victory. Menceritakan perjuangan anak muda melawan pengaruh negatif dari lingkungan sekitar. 

"Secara detail, Album ini menceritakan tentang keprihatinan terhadap kemerosotan akhlak manusia yang semakin tak terkendali akhir-akhir ini, karena faktor duniawi dan tingginya arus globalisasi," ucapnya.

Lewat album ini, Hand Of Hope mengajak anak-anak muda untuk terus berintrospeksi diri, dan berbenah menuju arah yang lebih baik. 

Dalam waktu dekat, Hand Of Hope akan melaunching album ini pada Sabtu (4/6/2016), bertempat di Godbless Cafe 2, Blimbing, Kota Malang.

Acara launching album bertajuk Dekadensi Dunia ini akan turut dimeriahkan oleh beberapa Band Underground papan atas di Kota Malang, antara lain Screaming Factor, Karat, Sharkbite dan masih banyak lainnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : =

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES