Peristiwa

Desa Banyubang Pelopor Peternakan Terintegrasi

Sabtu, 28 Mei 2016 - 09:45 | 107.25k
Peternak di Desa Banyubang sedang memberi makan sapi. (Foto : Ardiyanto/LamonganTIMES)
Peternak di Desa Banyubang sedang memberi makan sapi. (Foto : Ardiyanto/LamonganTIMES)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, patut di jadikan contoh desa-desa di seluruh Indonesia kaena menjadi pelopor peternakan sapi dengan konsep nol limbah.

Desa ini, menerapkan pola terintegritas, sehingga tidak menghasilkan limbah sama sekali. Antara pertanian dan peternakan bisa bersinergi menjadi satu kesatuan yang saling terkait.

"Tidak ada yang terbuang percuma, semua kami olah. Sistem ini tidak menimbulkan limbah sama sekali," kata Kepala Desa Banyubang, Sholahuddin, Sabtu (28/5/2016).

Mulai dari tanaman jagung yang merupakan komoditas utama pertanian Desa Banyubang, pada saat panen, batang dan tongkol jagung tak begitu saja di buang, namun di manfaatkan menjadi pakan sapi, baik dengan lebih dahulu di fermentasi atau tanpa fermentasi.

"Bahkan kulit dan janggel jagung (tongkol jagung, red) tetap kami olah sedemikian rupa untuk bisa menjadi pakan ternak sapi," sambung dia.

Dengan mengkonsumsi jagung membuat pertumbuhan sapi semakin besar karena jagung yang sudah di fermentasi atau tidak merupakan sumber karbohidrat, protein, vitamin A - K, folat, kalium, mineral dan kalsium, dan lainnya.

Sementara dari peternakan yang menghasilkan limbah berupa kotoran sapi dipastikan tak ada.

Kotoran sapi yang biasanya menjadi permasalahan utama limbah peternakan, diolah menjadi biogas. Hasil biogas menghasilkan tenaga listrik yang mensuplai kebutuhan peternakan. Bahkan, limbah biogas di diolah kembali menjadi pupuk untuk kebutuhan pertanian.

"Setelah kotoran sapi yang sudah tidak dipakai di biogas, kami menggunakannya sebagai pupuk untuk kebutuhan lahan pertanian," terang peternak sapi Muhammad Rokib.

Listrik yang dihasilkan dari biogas dipakai untuk alat penerangan di kandang sapi dan sebagai tenaga utama untuk mengeringkan jagung. Dengan, konsep nol limbah ini, maka biaya penggemukan sapi di Desa Banyubang bisa tereduksi, dan peternakan  mendapatkan keuntungan yang berlipat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES