Ekonomi

Menteri BUMN Akan Impor Gula 381 Ribu Ton

Kamis, 26 Mei 2016 - 16:35 | 90.66k
Tumpukan gula di salah satu gudang (foto: adi s/surabayaTIMES)
Tumpukan gula di salah satu gudang (foto: adi s/surabayaTIMES)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Permintaan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) agar harga gula tidak lebih dari Rp 12 ribu nampaknya tidak diikuti kebijakan yang berpihak kepada masyarakat,terutama petani tebu.  Menteri BUMN, Rini  Soemarno membuat kebijakan akan mengimpor 381 ribu ton gula.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto mengatakan, rencana menteri BUMN mengimpor raw sugar berbarengan dengan musim giling. Bahkan untuk pabrik gula di Kediri sudah ada yang menggiling tebu menjadi gula.

“Impor ini bisa dibuat bergeming oleh pelaku, kalau gula mahal tidak akan laku. Terus siap yang akan beli,” tegas Subianto, di Surabaya, Kamis (26/5/2016).

Menurut politisi Partai Demokrat Jatim ini, untuk saat ini kebijakan impor belum pantas untuk mengendalikan harga gula, karena memasuki musim giling. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melakukan operasi pasar stok gula masih mencukupi. “Di Kediri sudah musim giling. Ambil dulu untuk mengendalikan sebenarnya bisa,” pungkasnya.

Solusi lain agar harga gula terkendali adalah dengan mengajak dirut PTPN X dan PTPN XI untuk berunding dan mengaji harga gula di pasaran. “Semua berupaya agar dapat mengendalikan harga gula. Pemprov sendiri akan operasi pasar tiga hari,” katanya.

Impor raw sugar tersebut akan didistribusikan ke PTPN IX sebanyak 41 ribu ton, PTPN X sebanyak 115 ribu ton, PTPN XI sebanyak 100 ribu ton,PTPN XII sebanyak 25 ribu ton, PT PG Rajawali I sebanyak 48 ribu ton, dan PT PG Rajawali II sebanyak 52 ribu ton.

Selain impor, menteri BUMN membuat jaminan akan menaikan rendemen tebu dari 6 persen menjadi 8,5 persen. Komitmen ini sangat luar biasa, dan para petani sangat menerimanya dengan adanya jaminan kenaikan rendemen tebu. “Kalau rendemennya 8,5 persen tidak masalah. Kuatirnya tidak terealisasi, di bawah 8,5 persen,” paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES