Olahraga

Manajemen Persegres Tanggung Biaya Pengobatan Suporter

Selasa, 24 Mei 2016 - 14:10 | 79.00k
Kericuhan yang mewarnai pertandingan saat PS TNI melawan Persegres Gresik. (Foto: viva)
Kericuhan yang mewarnai pertandingan saat PS TNI melawan Persegres Gresik. (Foto: viva)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Terkait kericuhan yang terjadi dalam pertandingan Persegres Gresik United kontra PS TNI di Stadion Petrokimia, dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (TSC) 2016, Minggu (22/5/2016) lalu, manajemen Persegres menyatakan siap bertanggung jawab.

Meski tidak berada dalam posisi bersalah, namun manajemen tim Laskar Joko Samudro mengaku prihatin, dengan jatuhnya banyak korban dalam insiden pengeroyokan suporter PS TNI terhadap Ultrasmania-julukan suporter Persegres tersebut.

Bahkan, Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono merasa sangat sedih dengan insiden yang mencoreng sepak bola nasional yang baru saja bangkit itu. Karena itu, selepas pertandingan, Bagoes dan jajaran manajemen Persegres langsung menuju Rumah Sakit Petrokimia dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina, tempat para korban dirawat.

“Kejadian ini sangat memukul kami, dan manajemen akan bertanggung jawab penuh atas semua biaya korban hingga sembuh,” tegas Bagoes seperti dilansir dalam akun Facebook resmi klub.

Menurut data manajemen Persegres, sekitar 55 orang korban akibat insiden tersebut kebanyakan berasal dari kubu Ultrasmania. Dengan rincian, sebanyak 29 korban dirawat di RS Petrokimia, dan 26 korban mendapatkan perawatan di RSUD Ibnu Sina.

Sementara itu, Ketua Panpel Persegres Choirul Anam menambahkan, jika pihaknya sejak jauh hari telah mempersiapkan dengan detail pelaksanaan pertandingan. Salah satunya, dengan menggelar rapat koordinasi yang digelar di Polres Gresik, tiga hari sebelum pertandingan Persegres kontra PS TNI berlangsung.

“Pihak panpel juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait mulai dari Polres, Garnisun, Sub Denpom, Satpol PP, pemadam kebakaran, Dinas Perhubungan, medis, portir, koordinator parkir, pengelola stadion, serta perwakilan suporter,” jelas Anam.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan Persegres kontra PS TNI sempat diwarnai kericuhan. Insiden itu terjadi, saat pertandingan baru berjalan dua menit. Dimana ratusan suporter PS TNI yang tidak terima spanduk dukungan kepada tim kesayangannya dicopot oleh Ultrasmania, tiba-tiba turun dari tribun dan mengejar.

Tidak hanya mengejar, melempar, dan meminta kembali spanduk dukungannya, namun suporter PS TNI tersebut juga mengeroyok Ultrasmania yang mencopot spanduk itu. Aksi yang membuat para suporter PS TNI lainnya terprovokasi, sehingga turun beramai-ramai sampai ke tengah lapangan pertandingan.

Imbasnya, wasit Fariq Hitara memutuskan untuk menghentikan pertandingan untuk sementara. Tapi setelah berunding dengan perwakilan suporter dan pihak keamanan, pertandingan yang sempat tertunda selama 30 menit ini, akhirnya kembali dilanjutkan dan tuntas dilaksanakan.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, yang hadir dan menonton pertandingan, juga sempat menjenguk para korban yang dirawat selepas laga. Sambari saat itu juga menyatakan, jika biaya pengobatan sudah dikoordinasikan dengan pemilik Persegres. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES