Ekonomi Bondowoso Republik Kopi

Bondowoso Mulai Pengembangan Kluster Kopi Tahap Kedua

Selasa, 24 Mei 2016 - 10:37 | 105.55k
Beberapa jenis biji kopi Bondowoso yang dipamerkan dalam Temu Lapang Kopi 2016 di Kebun Percontohan Desa Andungsari Kecamatan Pakem, Selasa (10/5/2016). (Foto : Ika Kalia/BondowosoTIMES)
Beberapa jenis biji kopi Bondowoso yang dipamerkan dalam Temu Lapang Kopi 2016 di Kebun Percontohan Desa Andungsari Kecamatan Pakem, Selasa (10/5/2016). (Foto : Ika Kalia/BondowosoTIMES)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Bayangan krisis kopi yang mengintai Indonesia 2025 mendatang mendorong berbagai pihak berupaya meningkatkan produksi kopi. Tak terkecuali Bondowoso yang merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia.

Kali ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso kembali membentuk kluster atau pengelompokan petani kopi untuk meningkatkan jumlah produksi dan menjaga kualitas serta cita rasa khas kopi Bondowoso.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Muhammad Erfan mengatakan, Pemkab akan kembali menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai pihak diantaranya Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) dan Bank  Indonesia, untuk pengembangan kluster kopi tahap kedua di lereng Gunung Ijen Raung.

“Kami terus melakukan pengembangan kluster kopi ini. Besok kita akan tandatangani MoU dengan para pihak untuk pengembangan kluster tahap kedua. Saat ini sudah ada 41 kelompok yang menangani 3.000 hektar areal kopi,” kata Muhammad Erfan kepada BONDOWOSOTIMES, Selasa (24/5/2016).

Menurut Erfan, dalam pengembangan kluster kopi tahap kedua ini, Pemkab akan melakukan pembinaan hingga mencapai 60 kelompok petani kopi. Mereka akan mengelola sekitar 6.000 hektar lahan kopi di kawasan lereng Gunung Ijen dan lereng Gunung Raung.

Bondowoso sendiri sudah memulai program kluster kopi sejak 2011 lalu. Kluster atau pengelompokan petani kopi terbukti mampu menggenjot produksi kopi rakyat di Bondowoso hingga mampu memasuki pasar ekspor.

Tak hanya soal produksi, dalam pengelompokan ini, petani juga dibina untuk mengutamakan kualitas serta mempertahankan cita rasa khas kopi Bondowoso.

Catatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso menunjukkan, saat ini ada sekitar 7.300 hektar lahan kopi di Bondowoso. 3.000 hektar diantaranya sudah masuk dalam kluster kopi tahap pertama. Sementara sisanya ditargetkan bisa masuk dalam kluster tahap kedua. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES