Ekonomi

Gubernur Akan Kumpulkan Pengusaha Gula untuk Tekan Harga

Senin, 23 Mei 2016 - 18:25 | 65.41k
Gula kristal putih (foto: adi s/surabayaTIMES)
Gula kristal putih (foto: adi s/surabayaTIMES)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo akan mengumpulkan para pengusaha gula di Jatim, sehingga harga gula di Jatim yang saat ini mengalami kenaikan dapat ditekan harganya.

Gubernur Jatim, Soekarwo ditemui usai rapat paripurna di DPRD Jatim, Senin (23/5) mengatakan pertemuan dengan sejumlah pengusaha gula ini untuk mengetahui apakah harga yang saat ini mereka terapkan adalah harga normal atau terdapat faktor lainnya.

 "Operasi pasar kita sudah lakukan, tapi ada hal yang harus kami bicarakan dengan pengusaha gula, apaka karena mengambil keuntungan yang terlalu besar atau bagaimana,”ujar Soekarwo, di Surabaya, Senin (23/5/2016).

Menurut Sokarwo,  salah satu pemicu kenaikan harga kebutuhan pokok adalah perilaku konsumen di Jatim. Masyarakat masih menggunakan bahan murni tidak seperti di luar negeri yang merubah bahan menjadi pasta atau olahan lain untuk bahan masakan sehingga lebih hemat.

“Jika menjelang puasa seperti  ini, panic buying yang seolah olah stok barang menipis padahal masih normal, sehingga mereka berlomba menyetok di rumah yang membuat permintaan makin naik,”papar Soekarwo.

Sementara itu , Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi Jatim Ardhi Prasetyawan mengatakan sejumlah kenaikan barang kebutuhan pokok. Diantaranya gula yang semula Rp 12.000 menjadi Rp 13.500, lalu Daging yang semula Rp 100 ribu menjadi Rp 107.000. Baawang merah masuk ke titil Rp 38.000. 

“Maka kami upayakan subsisidi angkut maju, inginnnya dari semula tanggal 1 Juli semoga bisa mulai tanggal 26 mei 2016, ini masih kami rapatkan lagi oleh Pak Gubernur,” ujarnya.

Sedangkan untuk operasi pasar, dia mengatakan telah memulai operasi pasar. Operasi pasar pertama dilaksanakan pada tanggal 20 kemarin.

Namun, waktu itu, kebanyakan pembeli adalah penjual sehingga barang operasi Pasar tersebut dijual kembali. Maka untuk operasi pasar selanjutnya, akan ada evaluasi titik dimana akan ditempatkan dikelurahan dan bukan dipasar.

"Naiknya harga juga karena keterlambatan panen, tapi kalau untuk bawang merah ada laporan naik besok Juni panen maka kami akan minta Bulog untuk segera membelinya,” terang Ardhi.

Terkait dengan dana Subsidi Angkut, Ardhi masih belum bisa memastikan karena belum ada keputusan dari Gubernur. Namun biasanya seperti tahun sbeleumnya mencapai Rp 4 miliar, dan dana yang disiagakan Rp 7 miliar.

"Tapi tahun kemarin idul fitri habisnya Rp 4 miliar di tambah ketika natal sekitar Rp 1 miliar jadi setiap tahun habisnya Rp 5 miliar. Tapi yang kami siapkan Rp 7 miliar,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES