PS TNI Klaim Kerusuhan Lawan Persegres Akibat Diprovokasi

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kerusuhan antar suporter sepak bola Indonesia masih sering terjadi. Salah satunya pertandingan Persegres Gresik United (GU) melawan PS TNI yang berakhir kerusuhan. Pihak PS TNI mengklaim jika tawuran itu terjadi karena diprovokasi dari oknum suporter Persegres GU.

Media Officer PS TNI, Djoko Purwoko melalui pesan singkatnya mengatakan, saat itu provokasi yang dilakukan oleh Ultrasmania, sebutan supoter Persegres GU, dalam bentuk nyanyian, dan yel-yel. Saat itu, Ultrasmania menyanyikan yel-yel "PS TNI Jan###".

"Mereka juga nyanyi kalau aparat keparat, bahkan ada yang memasang spanduk bertuliskan Stop Arogansi Cops," kata Djoko.

Padahal, menurut Djoko, hal itu jelas-jelas melanggar aturan. Tepatnya, sesuai dengan regulasi Bab XI Disiplin.

"Dalam aturan itu tim tuan rumah dapat dikenakan sanksi, karena bertindak rasis," lanjut Djoko.

Selain itu, Djoko juga menyebut Ultrasmania juga melakukan pelemparan batu terhadap suporter PS TNI, sehingga hal itu memicu turunnya suporter PS TNI ke lapangan.

Tak hanya itu saja, peringatan agar Sektor 5 Stadion Petrokimia Gresik agar steril dari suporter kedua tim, juga tidak diindahkan.

Sebab, berdasarkan koordinasi dengan Kabag Ops Polres Gresik, disepakati jika tempat itu harus steril.

"Itu berdasarkan Rakor di Polres Gresik, Jumat 20 Mei 2016. Tepatnya, Bab IX Tiket dan Akreditasi, pas 51 ayat 5, yang berbunyi tim tuan rumah wajib menyediakan saleable capacity bagi suporter tamu," urai Djoko.

Oleh karena itu, Djoko menyatakan PS TNI akan menyerahkan masalah itu kepada Komisi Disiplin PT GTS, untuk mengusut tuntas masalah itu. "Tapi kami juga meminta maaf atas terjadinya peristiwa itu, dan siap memberikan edukasi kepada suporter PS TNI agar kedepannya tidak terjadi lagi," tutup Djoko. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement