Gaya Hidup

Jembatan Asmara Coban Talun, Ini Mitosnya

Selasa, 24 Mei 2016 - 01:12 | 119.66k
PENASARAN: Sepasang muda-mudi melintas di jembatan asmara yang konon tempat seorang pangeran bertemu dengan permaisurinya. (Nurliana Ulfa/BatuTIMES)
PENASARAN: Sepasang muda-mudi melintas di jembatan asmara yang konon tempat seorang pangeran bertemu dengan permaisurinya. (Nurliana Ulfa/BatuTIMES)

TIMESINDONESIA, BATU – Mitos-mitos romantis juga ada di beberapa spot area wisata Coban Talun di Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Salah satunya adalah jembatan asmara.

Jembatan ini menghubungkan area check point dengan air terjun. Jembatan ini memiliki lebar satu meter dan panjang 14 meter.

Jembatan tersusun dari kayu dan bambu. Menjadi menarik bagi wisatawan karena biasanya seseoang tertantang melintasinya bersama orang yang dikasihi.

Konon, sepasang kekasih yang bisa melintasi jembatan ini maka hubungannya akan awet.  Hal itu berdasarkan mitos akan sejarah jembatan tersebut yang dipercaya di masyarakat sekitar.

”Dulu jembatan tersebut merupakan tempat bertemunya pangeran dari Kerajaan Kediri bernama Jaya Nalendra dengan Dewi Seruni,” jelas Samsul Hadi, koordinator wisata Coban Talun.

Ceritanya pangeran tersebut awalnya sedang melakukan pertapaan di bukit Kalindra yang letaknya tak jauh dari air terjun Coban Talun.

Pertapaan tersebut dalam rangka mencari jodoh. Setelah mendapatkan petunjuk, sang pangeran berjalan ke arah utara dan sampai di sungai dekat jembatan.

Di jembatan itulah ia melihat seorang gadis cantik yang sedang mengambil air. Gadis tersebut tak lain adalah Dewi Seruni, anak seorang resi bernama Ki Ageng Tritih.

Berawal dari pertemuan tersebut selanjutnya sang pangeran dan Dewi Seruni pun menjadi sering bertemu dan akhirnya jatuh cinta.

Kisah inilah yang menginspirasi para wisatawan untuk mendatangi tempat ini sekedar untuk melihat, berfoto, dan melintasinya menuju air terjun.

Untuk menuju air terjun terdapat dua jembatan, yang satu jembatan tersusun dari bambu, dan yang lainnya tersusun dari kayu. “Kalau jembatan asmara itu yang tersusun dari kayu,” imbuh Samsul.

Anda mau mencoba?. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES