TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia dianggap sudah sangat siap menguasai pasar keuangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), terutama karena potensi sumber daya manusia yang sangat besar dengan lebih dari 200 juta penduduk, demikian diyakini anggota Komisi XI DPR RI, Maruarar Sirait.
"Perbankan kita memiliki hampir 200 juta rekening. Ini merupakan peluang sangat besar," ujarnya saat menjadi pembicara utama dalam 'Indonesian CEO Talk' bertema 'Peran Industri Jasa Keuangan Sebagai Motor Penggerak Perekonomian Bangsa di Era MEA' di Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, Indonesia tidak boleh hanya berfikir menjadi tuan rumah dengan SDM yang besar yang dimiliki. "Tapi kita juga harus mempunyai capaian untuk menguasai di negara ASEAN. Semangat ini harus kita miliki," imbuhnya.
Untuk membangun optimisme menghadapi persaingan di era MEA, ia mengimbau pemerintah membuat kebijakan yang mampu melindungi sektor usaha dan harus ada koordinasi negara yang dilakukan pihak-pihak terkait, baik OJK, BI maupun eksekutif.
Menurutnya, koordinasi yang kurang harmonis bisa menjadi penghambat untuk memajukan dunia usaha di Indonesia. "Koordinasi yang tidak berjalan seirama ini menjadi faktor tidak efisien iklim usaha. karena semuanya pihak terkait merasa mempunyai otoritas," tambahnya.
Ia menilai selama dirinya 12 tahun menjadi anggota DPR, koordinasi tersebut selama ini kurang berjalan maksimal. Oleh karena itu itu ia meminta agar pihak-pihak yang mengurusi perbankan yang memiliki otoritas perbankan harus memiliki semangat kenegaraan dengan membangun bekerjasama antara otoritas yang satu dengan yang lain.
"Jika koordinasi ini terbangun, maka dunia industri di Indonesia tidak dirugikan," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Publisher | : Dhian Mega |
Sumber | : Berbagai Sumber |