Kesehatan

Penanggulangan HIV/AIDS di Probolinggo Tanpa Rencana

Selasa, 17 Mei 2016 - 21:10 | 93.21k
Sektap Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Probolinggo (foto: Iqbal/Probolinggo TIMES)
Sektap Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Probolinggo (foto: Iqbal/Probolinggo TIMES)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOPenanggulangan HIV/AIDS di Kota Probolinggo berjalan tanpa rencana. Bagaimana tidak, hingga Mei ini Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang dipimpin walikota langsung, belum memiliki rencana strategis maupun program kerja.

Kondisi itu diakui ketua sekretariat tetap (Sektap) KPA Sukardi Mitho, saat rapat dengar pendapat (hearing) bersama komisi C DPRD setempat, Selasa (17/4/2016). Hearing juga diikuti Dinas Kesehatan dan RSUD dr Moh Saleh.

"Renstra (rencana strategis, Red) belum dikerjakan. Meski format sudah disiapkan oleh sektap, tapi harus ditetapkan dulu oleh KPA," ungkapnya dalam hearing. Sektap merupakan organ taktis dari KPA.

Sukardi menambahkan, selama ini ada kendala teknis yang menghambat upaya penanggulangan HIV/AIDS. "Yang utama, belum ada singkronisasi antara KPA, sektap dan organ lainnya," terangnya.

Lewat hearing, Sukardi berharap dewan ikut andil mendorong agar kinerja KPA lebih efektif. "Kami khawatir kalau tidak disikapi secara luar biasa, karena saat ini kondisinya sudah pada taraf luar biasa," katanya.

Selain problem itu, dalam hearing juga terungkap bahwa para manajer kasus (MK) yang bertugas mendampingi orang dengan HIV/AIDS (ODHA), tak menerima honor. Selama ini, mereka benar-benar bekerja secara sukarela tanpa sentuhan pemerintah.

Para MK sejauh ini juga belum pernah mendapatkan pelatihan untuk mendampingi ODHA. Walhasil, sekretariat KPA ikut sibuk terjun langsung mendampingi atau bahkan mengantarkan ODHA berobat.

Dari data Dinkes mulai Januari sampai akhir April, terdapat 20 ODHA di Kota Probolinggo. Terdiri dari 12 laki-laki, dan 8 perempuan. Dua orang diantaranya, meninggal dunia. Pada Senin (16/5/2016), sektap mendapat laporan puskesmas ada remaja 16 tahun terindikasi AIDS. (*)

Terkait kondisi tersebut, Ketua Komisi C Agus Riyanto merekomendasikan agar komunikasi dan koordinasi lebih intensif. "Dinkes juga harus support penuh kepada sektap," katanya di akhir hearing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES