Pendidikan

Dua Calon Mahasiswa Unair Berusia 14 dan 15 Tahun

Selasa, 17 Mei 2016 - 14:12 | 80.41k
Ilustrasi mahasiswa. (Foto: rumahukm)
Ilustrasi mahasiswa. (Foto: rumahukm)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ada yang menarik dalam penerimaan mahasiswa baru di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Dari total 2.908 calon mahasiswa, ada dua calon yang masih berusia 14 - 15 tahun.

Keduanya, Syarifah Salsabila (14) yang diterima di program studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Rania Tasya Ifadha (15) yang diterima pada program studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran (FK) Unair.

Syarifah merupakan lulusan Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah Surabaya, lahir pada 30 Juli 2001. Sedangkan Rania adalah lulusan dari SMAN 3 Semarang yang lahir pada 17 Februari 2001.

"Keduanya terhitung sebagai calon mahasiswa termuda Unair dari jalur SNMPTN tahun 2016 ini," kata Rektor Unair Mohammad Nasih, Selasa (16/5/2016).

Selain keduanya, masih ada 8 calon mahasiswa lain yang diterima pada jalur serupa dan masih berusia 16 tahun. ke-8 calon mahasiswa tersebut diterima pada Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH).

Pada jalur SNMPTN ini, sebagian besar calon mahasiswa merupakan warga Surabaya. Dari total calon mahasiswa yang diterima, sejumlah 37 persen atau setara 782 calon mahasiswa berasal dari SMA di wilayah Surabaya. Jumlah sisanya berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur, maupun berbagai kota di Indonesia.

Pada tahun ini, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Airlangga menerima sebanyak 2.098 calon mahasiswa baru pada jalur ini. Tahun ini, UNAIR menerima 40 persen untuk jalur SNMPTN, 30 persen untuk jalur SBMPTN, dan 30 persen untuk jalur Mandiri.

Sebanyak 2098 calon mahasiswa tersebut belum tercatat sebagai mahasiswa Unair sebelum mereka melakukan pendaftaran ulang pada 31 Mei nanti.

Waktu pendaftaran ulang akan bersamaan dengan seleksi jalur SBMPTN, sehingga calon mahasiswa yang bersangkutan harus memilih antara melakukan daftar ulang, atau mengikuti seleksi SBMPTN.

“Jika tanggal 31 Mei nanti mereka tidak datang, atau mereka ikut tes lain, mereka akan gugur. Dan itu akan mempengaruhi persepsi kita terhadap sekolah yang bersangkutan, pungkas Mohammad Nasih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES