Peristiwa Daerah

LSO Jurnalistik UIN Malang Kunjungi MALANGTIMES

Sabtu, 14 Mei 2016 - 15:23 | 88.97k
Mahasiswa dari Lembaga Semi Otonom (LSO) Jurnalistik (Paradise Pers) Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang berkunjung ke kantor MALANGTIMES, Sabtu (14/5/2016). (Foto: Alwan Muhammad/MalangTIMES)
Mahasiswa dari Lembaga Semi Otonom (LSO) Jurnalistik (Paradise Pers) Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang berkunjung ke kantor MALANGTIMES, Sabtu (14/5/2016). (Foto: Alwan Muhammad/MalangTIMES)

TIMESINDONESIA, MALANG – Belasan mahasiswa dari Lembaga Semi Otonom (LSO) Jurnalistik (Paradise Pers) Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang berkunjung ke kantor MalangTIMES, Sabtu (14/5/2016).

Mereka melakukan studi lapangan untuk belajar teknis menulis berita dan ingin mendalami Jurnalisme Positif yang diusung media online dibawang TIMES Indonesia Network (TIN).

Dalam studi lapangan itu, ditemui langsung oleh Pemimpin Redaksi MalangTIMES, Yatimul Ainun, Editor, Hari Istiawan dan Manager Iklan, Juli Trijatno.

Dihadapan mahasiswa, Yatimul Ainun banyak menyampaikan mekanisme penulisan berita dan kode etik jurnalistik yang harus ditaati oleh jurnalis saat bekerja, baik saat di lapangan dan menulis berita.

"Seorang jurnalis harus taat pada UU Pers, Kode Etik Jurnalistik dan apa yang ditulisnya harus berpihak pada kebenaran untuk diketahui oleh publik," kata pria berkaca mata itu.

(Pimred MalangTIMES, Yatimul Ainun saat penyerahan sertifikat "Studi Lapangan Lembaga Semi Otonom (LSO) Jurnalistik Paradise Pers" oleh salah satu mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang. Foto: Alwan Muhammad/MalangTIMES)

Dia juga banyak menjelaskan soal keberadaan dan perkembangan media online di Indonesia dan Malang pada khususnya.

"Tantangan media online saat ini, bukan lagi media cetak dan televisi. Namun, keberadaan media sosial, yang kadang memberikan informasi hoax atau bukan berdasarkan fakta," katanya.

Oleh karena itu, publik tidak mudah percaya pada informasi atau data yang di share di media sosial. Harus ditelisik dulu akurasi dan kebenarannya. Jangan mudah percaya dulu. Karena itu, publik harus cerdas memilih media," katanya.

Usai banyak menjabarkan apa media online, apa jurnalisme dan teknik penulisan berita, para peserta studi lapangan diajak secara langsung melihat proses pembuatan berita hingga bagaimana mempublisnya, di ruang redaksi.

Sementara itu, menurut Ketua Pelaksan studi lapangan, Luluk Khusnia, pihaknya mengaku banyak hal yang didapat setelah studi lapangan ke kantor MalangTIMES.

"Kalau menurut saya, MalangTIMES merupakan media online yang cukup besar  karena berjejaring. Sangat layak menjadi referensi dan panduan untuk warga Malang dalam hal aneka berita seputar Malang Raya," akunya.

Dia menilai, bahwa saat ini mulai terlihat bahwa media cetak mulai mengalami senja kala. "Publik sudah banyak merujuk pada media online dan media sosial," katanya.

Nanum, banjirnya informasi dari media sosial itu, publik harus lebih berhati-hati. Karena banyak diketahui informasi yang ada media sosial belum tentu fakta.

"Jika media online mainstrean, yang sudah punya izin dan resmi, sudah tidak diragukan lagi. Karena pedomannya dalam membuat berita harus berdasarkan fakta, bukan fitnah dan bogong. Jika melakukan kebohongan, silahkan laporkan ke Dewan Pers," katanya.

Perempuan berjilbab itu menambahkan, ditengah banjir informasi masyarakat harus cerdas memilih media. Tidak mudah percaya dengan informasi yang berkembang di media sosial.

"Carilah media yang mendidik, memberikan informasi yang sesuai fakta, memberikan inspirasi dan berpikir positif," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Sumber : =

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES