Peristiwa Nasional

Bahaya Laten dan Propaganda ISIS Disebar via Media Sosial

Selasa, 10 Mei 2016 - 23:24 | 54.53k
Ilustrasi terorisme ISIS (Foto: dailymail)
Ilustrasi terorisme ISIS (Foto: dailymail)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – ISIS diklaim memanfaatkan dengan baik media sosial sebagai strategi komunikasi untuk merekrut dan menyebarkan pahamnya, demikian diyakini pengamat ISIS dari Universitas Vienna, Dr Nico Prucha.

"Mereka merekrut anggota baru dari video dan jaringan media sosial yang mereka sebarluaskan," ujarnya dalam acara International Summit of the Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) di Balai Sidang Senayan, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Dengan cara itu, paham ISIS gampang tersebar karena sebagian besar penyebaran pemahaman mereka menggunakan pendekatan berbasis sosial.  Ironisnya, hal ini juga berdampak pada wajah Islam di mata dunia yang mengaggap ISIS adalah Islam sebenarnya.

Ia mengatakan ISIS mengunggah dua video dalam sehari, menggunakan bahasa Arab dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa lainnya. "Jadi sebanyak 95 persen menggunakan bahasa Arab dan sebanyak lima persen menggunakan bahasa lain, seperti Jerman, Belanda, Inggris," ucapnya.

Menurut Nico, ISIS mempunyai simpatisan atau anggota di berbagai negara Eropa yang masuk sebagai imigran. Dampaknya, negara-negara Eropa pun menolak imigran muslim di negaranya.

Yang lebih berbahaya, ISIS mengklaim dirinya sebagai Islam yang paling benar sesuai Al Quran dan sunnah Rasul. Mereka juga menolak Islam yang berbeda dari paham mereka. Namun pendekatan yang mereka pakai justru kekerasan dan perang.

"Seperti mereka menolak Islam yang ada di Indonesia, mereka menganggap Islam Nusantara salah karena menjunjung toleransi kepada umat beragama," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES