Istri Guru Honorer ini Sulap Limbah Plastik Menjadi Tas
TIMESINDONESIA, PASURUAN – Bagi tangan-tangan kreatif, segala sesuatu bisa menjadi berharga. Tidak terkecuali sampah. Tapi, tidak banyak orang yang bisa melakukan itu.
Salah satu yang memiliki tangan kretaif itu adalah Fita Wulandari warga Desa Ranu Klindungan, Kecamatan Grati. Sejak setahun yang lalu, Fita membuat tas dari limbah plastik.
Hasilnya cukup lumayan, satu tas berukuran 10 x 5 centimeter dijualnya dengan harga Rp 60 ribu. Sementara untuk ukuran yang lebih besar dijualnya dengan harga Rp 150 ribu.
Namun begitu, tidak mudah membuat tas dari anyaman plastik itu. Istri dari Fakhrur Rosyidi yang merupakan guru honorer itu menghabiskan waktu 10 hari untuk menyelesaikan satu tas.
"Ya paling 10 hari baru jadi. Menjahitnya yang lama," katanya kepada PasuruanTIMES.
Ia menyebut, mulanya tidak mudah membuat anyaman plastik untuk menjadi tas. Tapi karena ekonomi yang pas pasan, kreasi membuat tas itu terus ia lakoni.
"Kalau yang tidak tahu sulit. Tapi sekarang sudah mudah," jelasnya.
Saat ini, tas hasil kreasi Fita mulai dikenal warga setempat. Banyak tetangganya mememasan untuk dibuatin tas dari ayaman plastik itu. "Masih orang-orang di sini aja yang beli," imbuhnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement