Peristiwa

Warga Gelar Refleksi 2 Tahun Meletusnya Gunung Kelud

Minggu, 14 Februari 2016 - 12:29 | 51.40k
Suasana refleksi 2 tahun meletusnya Gunung Kelud oleh warga Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, Sabtu (14/2/2016). (Foto: dokumentasi warga)
Suasana refleksi 2 tahun meletusnya Gunung Kelud oleh warga Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, Sabtu (14/2/2016). (Foto: dokumentasi warga)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Hari-hari ini, menjadi bagian dari masa yang tidak terlupakan, terutama bagi warga yang tinggal di sekitaran Gunung Kelud. Waktu yang sama yang membawa ingatan mereka melayang kembali pada masa 2 tahun silam.

Kala itu, ribuan warga berbondong-bondong turun gunung. Menjauh sejauh-jauhnya dari kawasan yang selama ini mereka tinggali.

Mereka hanya membawa bekal ala kadarnya karena memang nyawa yang paling utama diselamatkan. Itu karena gunung setinggi 1.700 meter diatas permukaan air laut tersebut tengah menunjukkan kuasanya.

Meletus eksplosif pada malam sebelumnya, 13 Februari 2014. Dahsyatnya letusan itu hingga menyebabkan bebatuan dengan mudahnya beterbangan ke udara.

Aliran lahar panas meluluhlantakkan seluruh wilayah yang dilaluinya. Meski tidak sampai ada korban jiwa, mereka berduka.

Rumah tempat tinggal mereka, sawah ladang tempat mereka mencari nafkah, hancur karena terdampak letusan itu.

Ingatan-ingatan itulah yang sengaja dimunculkan dalam sebuah refleksi yang digelar oleh sekelompok warga Desa Sugihwaras, Sabtu (13/2/2016), malam.

Desa pada wilayah administrasi Kecamatan Ngancar tersebut bagian dari desa yang berada pada ring 1 kawasan bencana erupsi Kelud.

"Pada refleksi semalam, intinya bahwa hidup di lereng Kelud sebagai kawasan bencana, memang harus tetap waspada. Harus punya kesiapan baik mental maupun material," ujar Suprapto, Minggu (14/2/2016).

Refleksi itu, pengelola sebuah radio komunitas ini menambahkan, sebagai bekal menguatkan diri menatap masa depan sekaligus meneguhkan rasa syukur kepada Tuhan karena nikmat yang diberikanNya.

"Sekarang tanah sekitar Kelud, menjadi tanah yang subur."pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES