Gaya Hidup

Kaki Tak Sempurna, Pasarkan Burung Lewat Facebook

Minggu, 07 Februari 2016 - 18:34 | 111.08k
Lukman Hakim sedang menjemur burung Murai Medan hasil ternakannya (foto : Ardiyanto/lamongantimes)
Lukman Hakim sedang menjemur burung Murai Medan hasil ternakannya (foto : Ardiyanto/lamongantimes)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Melihat seseorang dengan fisik yang sempurna sukses dan berhasil dalam berwirausaha sudah biasa, bahkan mungkin bukan hal aneh lagi. Namun, apabila melihat seseorang dengan keterbatasan fisik, tapi suksss berwiraswasta, ini baru luar biasa.

Ya, kesuksesan itu diraih seorang pemuda yang mempunyai kondisi fisik tak sempurna. Namanya Lukman Hakim.

Ia berjuang, berusaha, dan tak patah semangat atas kondisinya dengan beternak burung Murai Medan. “Saya manfaatkan pekarangan rumah buat ternak burung Murai Medan,” akunya, Minggu (7/2/2016).

Pria berasal dari Dusun Randu Tawang, Desa Supenuh, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan Jawa Timur ini mengaku beternak burung Murai Medan berawal dari hobi memelihara burung. “Awalnya saya cuma iseng, cuma coba-coba, karena saya kan hobi pelihara burung, saya pelihara cuma satu, ekor,” ucapnya.

Berangkat dari hobi itu, Lukman yang memiliki keterbatasan fisik, terlahir dengan kaki yang tidak sempurna, iseng-iseng untuk mengawinkan burung Murai Medan miliknya dengan kepunyaan temannya. “Saya jodohkan sama punya teman, dan beranak,” ujarnya bercerita.  

“Sekarang saya punya 10 ekor, yang indukannya di kandang, saya sekat-sekat,” kata dia.

Meski kondisinya tak sempurna, Lukman merasa tak kesulitan untuk perawatannya. “Gampang merawatnya, cukup saya kasih makan jangkrik setiap hari,” jelasnya.

Lukman memiliki trik khusus supaya burung Murai Medan miliknya bisa lancar berproduksi. Ia menjelaskan, apabila telurnya sudah menetas maka anakannya akan langsung diambil setelah berusia 1 minggu. “Saya pisah, suapin sendiri supaya induknya cepat kawin lagi,” katanya.

Berbekal 10 ekor Murai Medan yang dimilikinya saat ini, ia pun bisa mendulang sukses dengan meraup omzet hingga menembus jutaan rupiah setiap bulannya.

“Dulu saya jualannya dari mulut ke mulut, sekarang sudah lewat facebook. Alhamdulillah laris, sampai antri yang pesan,” terang Lukman.

Bahkan, untuk harga jual, Lukman mematok Rp 1,5 juta untuk seekor anakan Murai berjenis kelamin betina, sementara untuk jantan akan lebih mahal lagi.

“Jantan saya jual Rp 2,5 juta satu ekor,” ungkap Lukman. Ia mengaku, hasil yang cukup menjanjikan, itu, sehingga Ia memilih untuk menekuninya dan menjadikan sebagai pekerjaannya sehari-hari.

Apalagi, menurutnya, burung Murai Medan hasil ternaknya bukan Murai biasa, tetapi Murai Medan yang mampu berbicara di setiap perlombaan. “Saya pelihara yang berkelas dan ada darah juaranya,” tambahnya. Hasil ternakan Lukman memiliki ciri khas suara yang merdu dan panjang berirama.

Edityo, salah satu pembeli yang kebetulan mengambil pesanan burung Murai Medan ke rumah Lukman mengaku sudah lumayan lama membeli burung Murai Medan ke Lukman.

“Saya lebih suka beli ke peternaknya langsung, harganya lebih murah dan tahu kualitasnya,” kata Edityo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES