TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dua mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Ika Pribadi dan Aji Purnomo menciptakan alat penghemat listrik untuk mengurangi pemborosan energi listrik.
Ide awal dari penciptaan alat ini adalah banyaknya gedung yang lampu dan alat pendingin yang tidak dimatikan meski tidak ada kegiatan di gedung tersebut
Komponen alat penghemat listrik ini terdiri dari Programable Logic Control (PLC) sebagai pengontrol, 2 Mini Circuir Breaker (MCB) sebagai saklar utama, 1 sensor gerak Passive Infrared Receiver (PIR) sebagai pendeteksi adanya gerakan dari manusia, 1 buah Relay 5 VDC sebagai output dari sensor gerak, 1 buah relay 240 VAC sebagai penguat arus output, 1 buah power supply 5 VDC.
Keunggulan alat ini adalah mampu menghemat listrik sebesar 27,6% dengan sampel daya 2200 VA dengan estimasi penghematan biaya sebesar Rp 165.485 per bulannya.
"Kedepannya kami ingin mengembangkan alat penghemat listrik ini dan selanjutnya dijual ke perusahaan atau gedung yang membutuhkan," ujar Aji, Selasa (2/2/2016).
Proses pembuatan alat ini membutuhkan dana sebesar Rp 8 juta dengan cakupan luas area 3 meter persegi. Misal, sebuah ruangan luasnya 6 meter persegi maka akan membutuhkan 2 alat penghemat listrik ini.
"Pemasangan alat sensor gerak dipasang di atas atau di plafon supaya cakupan 3 meter tersebut terpenuhi," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
