Gaya Hidup

Berawal dari Iseng, Pemuda ini Produksi Truk Setiap Minggunya

Senin, 25 Januari 2016 - 14:20 | 121.22k
Hanafi (kanan) memperlihatkan miniatur truk produksinya, Senin, (25/1/2016). (foto: m agus salim/batutimes)
Hanafi (kanan) memperlihatkan miniatur truk produksinya, Senin, (25/1/2016). (foto: m agus salim/batutimes)

TIMESINDONESIA, MALANG – Berawal dari iseng membuat miniatur kendaraan truk, Yusuf Hanafi pemuda berusia 26 asal Kelurahan Temas Kota Batu kini menjadi produsen 'truk' terkenal.

Hasil produksinya tidak hanya beredar di Batu atau Jawa Timur, tapi sudah ke seluruh nusantara.

Keisengannya tersebut terinspirasi dari ayah Hanafi yang berprofesi sebagai seorang supir truk. Melihat ayahnya setiap hari bergelut dengan truk, Hanafi mulai iseng mencoba membuat miniatur truk dari bahan kayu dan fiber.

"Ebes (ayah) kan supir truk, jadi coba-coba aja buat truk," ujar Hanafi saat ditemui di rumahnya, Senin, (25/1/2016).

Hanafi mengaku, sejak pertama membuat truk tersebut banyak kerabat tertarik, yang kemudian Ia coba pasarkan di media sosial, seperti facebook.

Dari akun facebook bernama Miniatur Truk Hildan (MTH) itulah keisengannya membuat miniatur truk diminati oleh masyarakat luas.

Dalam satu minggu, pemuda lulusan Strata satu jurusan managemen tersebut mampu membuat satu buah miniatur truk berukuran 1 : 10.

Untuk harganya, dipatok antara Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu, sesuai dengan kerumitan dan ukuran yang diminta oleh pemesan.

Miniatur truk yang Ia produksi tersebut sudah banyak dipesan dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Tengah, Sulawesi, Kalimantan, bahkan sampai Sumatra.

"Peminatnya ada dari, supir truk, pengusaha travel sampai kolektor juga ada," jelannya.

Saat ini, pemuda yang akrab disapa Cipo tersebut sudah mengajak satu temannya untuk berkreatifitas membuat miniatur truk tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES