Peristiwa

Dua Hari Sebelum Resolusi Jihad, Laskar Hizbullah Jombang Dibentuk

Rabu, 21 Oktober 2015 - 21:04 | 80.28k
BERJIHAD: Latihan kemiliteran Laskar Hizbullah Jombang. (dok keluarga Hasyim Latief, repro: Mardiansyah/jombangtimes)
BERJIHAD: Latihan kemiliteran Laskar Hizbullah Jombang. (dok keluarga Hasyim Latief, repro: Mardiansyah/jombangtimes)

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, JOMBANG – Pemerintah telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan itu mengacu pada peristiwa penting saat ulama se-Jawa dan Madura berkumpul pada 22 Oktober 1945, untuk menyikapi kondisi bangsa 100 hari pasca proklamasi kemerdekaan. Pertemuan itu mengeluarkan keputusan bernama Resolusi Jihad, yang kemudian berdampak pada meletusnya peristiwa 10 November di Surabaya.

Sejarah keluarnya Resolusi Jihad tak bisa dipisahkan terbentuknya Laskar Hizbullah, semacam kesatuan militer yang terdiri dari pemuda dan santri. Sebab sebagian besar dari mereka yang mengikuti seruan Resolusi Jihad, adalah para pemuda dan santri yang tergabung dalam Laskar Hizbullah.

Tak terkecuali Laskar Hizbullah Jombang yang resmi dibentuk 20 Oktober, atau dua hari sebelum keluarnya Resolusi Jihad.

Muhammad Faisol, sejarawan sekaligus penulis buku Sejarah Perjuangan Laskar Hizbullah Jombang menceritakan, setelah resmi terbentuk pada akhir Agustus 1945, Badan Kepengurusan Laskar Hizbullah Jombang langsung mengundang para santri dan pemuda Islam untuk ikut pelatihan kemiliteran.

“Pendaftaran peserta dipusatkan di pondok Tambakberas, dan antusiame arek-arek Jombang ikut Laskar Hizbullah sangat besar,” katanya, Rabu (21/10/2015).

Alumnus Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum ini mengatakan, sebelum berangkat berjihad ke Surabaya para tentara muslim ini ditampung di salah satu rumah dinas PG Djombang Baru. “Rumahnya masih ada, dan para tentara berasrama disana,” lanjutnya.

Walaupun tidak terlalu ketat, namun proses seleksi tetap diberlakukan kepada calon anggota Laskar Hizbullah. “Syaratnya adalah pemuda berusia 16 sampai 25 tahun, berbadan sehat, dan punya keberanian menghadapi musuh,” imbuh Faisol. Total ada 1500 prajurit atau setara kekuatan 1 batalyon, yang dikumpulkan dari santri Jombang.

Ada tiga tokoh penting dalam rekrutmen anggota Laskar Hizbullah. Mereka berperan sebagai pelatih mulai dari bidang fisik hingga kemiliteran. “Tiga tokoh itu diantaranya Hasyim Latief, Ahmad Zubair, dan Syamsi,” tambah Faisol. (bersambung)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : Al Jazeera

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES