Peristiwa

Antisipasi ISIS dan Kebangkitan PKI, GP Ansor Kencong Gembleng Kader

Minggu, 04 Oktober 2015 - 16:29 | 57.02k
Anggota GP Ansor Kencong, saat melakukan apel persiapan sebelum pelaksanaan pelatihan kader
Anggota GP Ansor Kencong, saat melakukan apel persiapan sebelum pelaksanaan pelatihan kader

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, JEMBER - Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kencong, menggelar Latihan Kader Dasar (LKD) di Sekolah Madrasah Miftahul Ulum, yang terletak di pesisir pantai selatan Jember. Sedikitnya 50 kader GP Ansor kencong mengikuti latihan yang digelar selama dua hari, Sabtu kemarin hingga hari ini, Minggu (4/10/2015).

Sejumlah materi disampaikan dalam LKD, seperti latihan fisik, kepemimpinan dan strategi dakwah islam Ahlussunnah Wal-Jama’ah An-Nahdliyah. Selain itu, juga diberikan materi pengenalan lingkungan, terutama mengenai tanda-tanda hadirnya faham garis keras seperti ISIS dan adanya dugaan kebangkitan kembali paham komunisme ditengah-tengah masyarakat.

“Latihan seperti ini merupakan program rutin organisasi, kita up grading kemampuan anggota agar dapat berguna dan diterima masyarakat,” ujar  M.Yasin Yusuf Ketua GP Ansor Kencong.

Disela-sela latihan mereka mengadakan simulasi aksi penolakan kembali paham komunisme di Indonesia, lengkap dengan aksi membakar atribut yang berbau komunis. Hal itu dilakukan karena GP Ansor Kencong menyatakan sikap agar pemerintah tidak perlu meminta maaf atas kejadian di masa lalu.

“Yang jelas masyarakat membantu pemerintah, tolong betul-betul saling membantu, saling berkomunikasi kalau disitu ada paham-paham atau bibit-bibit komunis tolong segera di laporkan,” kata dia. 

Yusuf menambahkan, agar pemerintah wajib bertindak tegas terhadap komunis. Karena jika permintaan maaf itu dilakukan pasti ada efek domino yang ditimbulkan, seperti permintaan kompensasi serta stigma bersalah terhadap negara.

“Bagi Ansor tidak perlu minta maaf. Kalau kita minta maaf pasti ada kompensasi-kompensasi kebelakang, menganggap bahwa negara bersalah kemudian harus ganti rugi dan itu tidak perlu seperti itu,” tegas Yusuf. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES