CJH Kabupaten Malang Diberangkatkan 16 Mei, 400 Jemaah Ajukan Cuti Haji

TIMESINDONESIA, MALANG – Pembukaan manasik haji dilaksanakan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Ahad (28/4/2024). Acara ini secara resmi diberangkatkan Bupati Malang, HM Sanusi. 

Ribuan CJH dari berbagai wilayah kecamatan mengikuti kegiatan pembekalan manasik haji Kemenag Kabupaten Malang ini. Calon jemaah ini juga diberi banyak penjelasan, terkait fasilitas jemaah, terlebih saat pemberangkatan dan selama beribadah di Tanah Suci. Persiapan dan menjaga kesehatan juga ditekankan pada CJH. 

"Ini sebagai pembukaan rangkaian manasik CJH untuk memantapkan pemahaman jemaah. Kegiatan manasik yang difasilitasi Kemenag direncanakan digelar 8 kali," terang Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Malang, H Sahid, di Pendopo Kabupaten Malang, Ahad (28/4/2024) siang. 

Selain difasilitasi tingkat kabupaten, lanjutnya, pembekalan manasik juga dilangsungkan di tiap kecamatan melalui KUA (Kantor Urusan Agama), dan terakhir praktik langsung di Islamic Center Kepanjen pada 5 Mei 2024 mendatang

Dikatakan Sahid, jumlah CJH Kabupaten Malang pada musim haji tahun ini adalah 1.892 orang, termasuk jamaah petugas. Jemaah haji paling muda berusia 19 tahun, dan yang paling tua tercatat berusia 92 tahun.

"Untuk calon jemaah haji berstatus ASN dan harus mengajukan cuti haji sejumlah 400 orang lebih. Sebagian, menjadi petugas pendamping CJH kita," imbuhnya. 

CJH Kabupaten Malang dibagi dalam 5 kelompok terbang (kloter), dengan waktu pemberangkatan tanggal 16 dan 17 Mei 2024. Menurut Sahid, 1 kloter pertama merupakan jemaah gabungan dengan beberapa kota lain. 

Sedangkan, pada 17 Mei 2024, semua kloter CJH Kabupaten Malang diberangkatkan secara serentak 4 kloter. Jumlah jemaahnya 371 orang tiap kloternya. 

Dikatakan Sahid, kemudahan didapatkan CJH tahun ini untuk mengurangi masa tunggu di bandara. Ini menyusul adanya fasilitas fast track dari pihak Keimigrasian Arab Saudi, yang langsung menangani dokumen kelengkapan jemaah langsung seusai turun dari pesawat penerbangan. 

Kepada calon jemaah, pihaknya mengimbau khusus untuk disiplin mengikuti arahan petugas pendamping. Juga memperhatikan hal penting seperti sandal, yang harus dibawa dalam tas, agar tidak tertukar dengan punya jamaah lain. 

"Sandal harus diperhatikan, karena kondisi jalan panas akibat cuaca di Tanah Suci. Faktor kesehatan diri juga harus dijaga betul-betul setiap jamaah. Terlebih, jemaah lansia," pesan Sahid. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement