Kopi TIMES

Makna Sejati Pendidikan

Senin, 29 April 2024 - 08:17 | 16.80k
Beni Nur Cahyadi, S.Pd.I., M.Pd., M.H., G.r., Guru SMKN 1 Giritontro.
Beni Nur Cahyadi, S.Pd.I., M.Pd., M.H., G.r., Guru SMKN 1 Giritontro.

TIMESINDONESIA, WONOGIRI – Pendidikan tidak hanya tentang mengumpulkan gelar atau mencari pekerjaan yang layak. Sejatinya, pendidikan adalah tentang bagaimana kita memahami dunia dan orang di sekitar kita. Salah satu tolak ukur utama dari tingkat pendidikan seseorang adalah seberapa besar toleransinya terhadap kesalahan dan perbedaan.

Seiring kita belajar lebih banyak, kita semakin menyadari kompleksitas kehidupan. Kita tidak lagi melihat segala sesuatu dalam hitam dan putih, melainkan dalam berbagai nuansa abu-abu. Pendidikan mengajarkan kita untuk tidak mudah menyalahkan orang lain atau situasi tertentu, tetapi untuk memperbaiki apa yang salah.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mampu dia memahami bahwa menyalahkan bukanlah solusi. Sebaliknya, pendidikan membekali kita dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya. Ini bukan hanya tentang memperbaiki kesalahan pribadi, tetapi juga tentang membantu orang lain dan menjaga lingkungan.

Kesalahan adalah bagian alami dari kehidupan, dan pendidikan yang baik membantu kita memahami ini. Daripada mengutuk kesalahan, kita belajar dari mereka. Setiap kesalahan adalah pelajaran berharga yang membantu kita tumbuh dan berkembang.

Jadi, mari kita geser fokus pendidikan dari sekadar memperoleh pekerjaan menuju memahami bagaimana cara menyelesaikan masalah, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Semakin banyak kita belajar, semakin sedikit kita menyalahkan, dan semakin banyak kita mampu memperbaiki dunia di sekitar kita.

Melangkah maju dalam pendidikan tidak hanya mencakup akuisisi pengetahuan, tetapi juga penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penting untuk diingat bahwa pendidikan bukanlah akhir dari perjalanan kita, tetapi awal dari komitmen untuk terus belajar dan bertumbuh sebagai individu yang berkontribusi secara positif bagi masyarakat.

Dengan demikian, mari kita jadikan pendidikan sebagai panggung untuk membangun sikap yang inklusif dan empati yang mendalam terhadap sesama. Melalui pendidikan, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya terampil secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan kemampuan untuk bertindak sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif dalam komunitas lokal maupun global.

***

*) Oleh : Beni Nur Cahyadi, S.Pd.I., M.Pd., M.H., G.r., Guru SMKN 1 Giritontro

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES